Minggu, 25 Februari 2018

Manusia

Sumber gambar: Pribadi
Manusia adalah makhluk lemah yang paling kompleks di muka bumi. Mulai dari raga, rupa, jiwa, semua tidak ada yang sama.  Ketika manusia yang satu sedang berpikir bagaimana memperbaiki keadaan, yang satu malahan berpikir bagaimana menciptakan keributan. Saat yang satu teriak "bersatu", maka yang satu lagi bisa teriak "bubarkan". 

Manusia itu makhluk menyedihkan di muka bumi ini. Karena merasa mengemban tugas sebagai pemilik bumi, maka ia akan berpikir keras bagaimana caranya mengeruk hingga ke tetes akhir. 

Manusia kerap berkata "aku ingin berubah" atau "tenang saja, aku sudah bukan yang dulu lagi". Saat ia mengatakan hal itu, sebenarnya ia tidak berubah sepenuhnya. Ia hanya mengubur sifatnya dalam-dalam ke dalam alam bawah sadar, yang sewaktu-waktu dapat melonjak dan menggelegak kala ia tidak stabil. Itulah mengapa kita sering melihat proses kekejaman terjadi begitu cepat, dalam hitungan menit atau bahkan detik. Bogem dapat hadir secara kilat tanpa disadari lawan. Panahan hardikan tepat menghujam hati lawan bicara. Tamparan melayang hanya menyisakan suara dan memar pada pipi. 

Saat ia mengatakan telah menyesal, maka sebenarnya ia tak terlalu menyesal. Bisa saja ia lakukan lagi apa yang disesalinya itu. Saat ia meminta maaf, bisa jadi itu hanya karena agar ia terlihat baik. Padahal sebenarnya hatinya masih mengatakan dirinyalah yang mutlak benar. 

Ah manusia....kau cipta gelapmu sedemikian rupa, kemudian kau kubur itu ke dalam jiwa terikat dengan tali, agar saat kau butuh, itu dapat kau lempar semudah angin melempar daun.

0 komentar:

Posting Komentar